Abdilah.net – Mengenal Apa Perbedaan Hosting Dan Domain Pada Website. Mengenal apa perbedaan hosting dan domain ketika membangun website sangat penting. Dua komponen tersebut sering muncul saat membangun situs. Anda akan dihadapkan pada pilihan jenis domain dan hosting untuk digunakan.
Namun sebelum memilih, pahami perbedaan keduanya lebih dahulu. Fungsi utama dan penerapannya pada situs website cukup berbeda. Walaupun tidak jarang dijual dalam bentuk satu paket. Berikut ini perbedaan hosting dan domain dalam membangun situs website.
Apa Itu Hosting dan Domain?
Istilah hosting dan domain mungkin sering membuat bingung. Terutama bagi pemula yang baru menekuni dunia website. Pada dasarnya dua komponen tersebut saling terkait. Namun berbeda dalam penggunaannya. Berikut uraian lengkapnya.
1. Definisi dan penggunaan hosting pada website
Hosting merupakan jaringan penyimpan data semua file website agar bisa diakses pengujung. Contohnya data video, script, database, gambar dan file penting lainnya. Tanpa ini maka website tidak akan berjalan.
Bayangkan jika website tidak menyertakan hosting? Maka situs tersebut tidak akan dapat berjalan. Ini seperti brankar untuk menyimpan data. Perbedaan harga hosting juga karena perbedaan ukuran penyimpanan.
Artinya jika media penyimpanan semakin besar, maka harga langganannya pun semakin mahal. Oleh karena itu, website profesional perlu membayar layanan ini agar isi konten tersimpan dengan aman.
Komponen ini berperan besar dalam menigkatkan performa situs mendapatkan traffic. Selain itu juga memberikan perlindungan dari serangan hacker atau gangguan keamanan. Tidak bisa dipungkiri, bahwa kesalahan memilih hoting menjadi salah satu penyebab situs mengalami peretasan.
Jika ingin membangun website SEO, maka pemilihan hosting berkualitas juga diperlukan. Tidak semua jenis mendukung optimasi SEO. Hal ini karena hosting berkualitas membuat proses loading dan kecepatan halaman menjadi stabil.
2. Definisi dan penggunaan domain pada website
Jika sebelumnya situs telah menyediakan ruang peyimpanan. Selanjutnya ruang tersebut perlu diberikan alamat yang jelas. Domain diartikan sebagai alamat situs website untuk mengakses data didalam penyimpanan.
Domain berisi deretan alamat web dan IP khusus. Penamaannya terdiri dari bagian. Pertama adalah nama situs, dimana penamaanya bisa diatur oleh pemilik website. Kedua adalah ekstensi, penamaan ekstensi telah disediakan, misalnya seperti .com, .co.id, .org, dan lainnya.
Tipe-tipe Hosting Terbaik Dengan Harga Terjangkau
Ada beragam tipe hosting untuk website. Untuk menerapkannya pada website, anda perlu membeli lebih dulu. Sebaiknya kenali kelebihan dan range harga masing-masing tipe, berikut ini informasinya.
1. WordPress
Hosting ini tentu telah akrab bagi pengguna wordpress. Ia menyediakan ruang penyimpanan khusus untuk website berbasis wordpress. Cara kerjanya adalah dengan saling berbagi penyimpanan dengan situs wordpress lain.
Keunggulan utamanya terletak pada proses pembuatan. Dimana tidak dibutuhkan pengaturan manual. Karena penyedia layanan telah mengatur sistem server, sementara bagi pemilik situs hanya perlu mengikuti alur pembuatan website.
Tipe ini direkomendasikan bagi situs pemula. Walaupun terbilang sederhana, namun anda sudah bisa menjadikan fasilitas disk space, SSL, dan plugin lainnya.
2. Cloud
Cloud adalah media resource dengan kualitas terbaik. Tersedia banyak resources dengan respons terhadap traffic tinggi sangat baik. Cocok jika digunakan pada website dengan intensitas pengunjung tinggi.
Server bersifat private, artinya hanya digunakan sendiri. Hal ini membantu terhindar dari gangguan. Karena tidak ada pengguna lain turut campur dalam sistem server.
Anda juga tidak perlu khawatir dalam hal setting server. Karena hosting ini sepenuhnya diatur oleh penyedia layanan. Tipe ini bisa digunakan bagi pemula dengan kemampuan teknis masih terbatas.
Dengan layanan pribadi dan full managed tersebut. Tentunya harga sewa hosting menjadi lebih mahal. Namun harga sebanding dengan fasilitas yang akan diterima.
3. Shared
Shared digunakan untuk penyimpanan bagi beberapa pemilik. Kapasitas didalamnya dapat menyimpan file dari pemilik berbeda. Server ini bisa menjadi pilihan bagi situs baru merintis dan memiliki budget terbatas. Karena harganya ekonomis dan full managed.
Penyewa akan mendapatkan fasilitas lengkap seperti disk space, badwidth unlimited, SSL, dan access database. Sistem server ini disarankan untuk situs pemula yang belum membutuhkan ruang penyimpanan besar.
Kekurangan tipe shared adalah pada gangguan dari pengguna lain. Karena ruang digunakan oleh beberapa situs. Maka sulit untuk menjaga stabilitas kinerja sistem. Terutama jika terdapat pengguna yang berlebihan dalam penggunaan layanan.
4. VPS
Visual Private Server (VPS) merupakan tipe resource pribadi. Hanya ada satu pemilik dalam ruang penyimpanan. Sehingga membuat kinerja layanan menjadi cepat dan terhindar dari gangguan. Karena tidak ada situs lain yang menggunakannya.
Server memberikan akses bebas untuk kostumisasi serta memilih OS (sistem operasi). Jika anda memiliki budget cukup besar dan mengerti cara pengelolaan hosting. Maka bisa menjadikan tipe ini sebagai pilihan.
Namun pastikan bahwa anda telah memiliki skill konfigurasi server mumpuni. Karena dikelola secara pribadi, maka pengaturan dilakukan sendiri. Maka dibutuhkan pemahaman teknis seputar setting server.
Tipe-tipe Domain Yang Cocok Untuk Website
Saat membangun website biasanya diminta memilih jenis domain. Penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan situs yang akan dikembangkan. Berikut ini jenis domain yang bisa anda pilih untuk membangun situs website profesional.
1. Top Level Domain (TLD)
TLD dikenal sebagai penamaan situs kelas tinggi di internet. Biasanya situs yang disertakan TLD merupakan halaman resmi juga legal. Sistem ini dikelola oleh organisasi khusus, yaitu Assigned Numbers Authority (IANA).
TLD memiliki beberapa subbagian, dimana masing-masingnya menyertakaan kode khusus pada penamaan. Tentunya kode tersebut memiliki makna serta arti khusus.
Dengan kode tersebut, maka pengguna internet bisa mengetahui informasi seputar situs. Misalnya seperti .com digunakan secara general dan .org digunakan khusus website dibidang organisasi
2. Sponsored TLD (sTLD)
sTLD adalah subbagian dari TLD yang ekstensinya khusus untuk situs bergerak dalam komunitas resmi. Ekstensi ini tidak bisa digunakan oleh untuk membangun situs non-formal.
Dibutuhkan izin resmi untuk menggunakan domain sTLD. Biasanya digunakan untuk komunitas resmi seperti, pendidikan, pemerintah, militer, wilayah.
Contohnya dibidang pendidikan (.edu), pemerintah (.gov), militer (.mil), wilayah asia (.asia). Tentunya hanya bisa digunakan untuk keperluan resmi dan dibutuhkan verifikasi resmi untuk menggunakan layanan ini.
3. Country Code TLD (ccTLD)
County code artinya adalah kode negara. Maka kode ekstensi mewakili nama sebuah negara. Penamaannya menggunakan dua huruf yang mewakili nama negara.
Umumnya digunakan oleh perusahaan besar dengan cabang diberbagai negera. Sehingga ekstensi bisa digunakan untuk membedakan situs pengelolaan disetiap negara.
Penggunaan ccTLD pada situs dapat menjamin validitas website tersebut. Artinya situs dan konten yang menyertainya dapat dipercaya. Contoh ekstensi seperti .id (indonesia), .jp (japan), hingga .us (amerika).
Nah, setelah mengenal apa perbedaan hosting dan domain pada website. Anda dapat membuat situs profesional dan pilih jenis yang berkualitas. Serta gunakan layanan jual beli hosting serta domain terbaik dan terjangkau.