Abdilah – Cara Menghitung Nilai Intrinsik Saham dengan Akurat. Cara menghitung nilai intrinsik saham sangat Anda butuhkan jika berniat akan menggunakan salah satu jenis instrumen investasi yang populer di tengah masyarakat ini. Cara ini harus Anda pahami sebagai bentuk persiapan sebelum terjun ke dunia investasi saham.
Saham itu sendiri memang menjadi lahan investasi yang menarik minat banyak kalangan. Hal tersebut karena cara kerjanya yang sangat mudah. Sedangkan iming-iming keuntungan yang bisa diraup sangat menggiurkan.
Nah sebagai seorang calon investor pemula, maka Anda berkewajiban untuk paham tentang nilai intrinsik pada suatu perusahaan. Sekaligus tahu bagaimana cara menghitung nilai intrinsik saham pada suatu perusahaan.
Mengenal Intrinsik Saham
Istilah nilai intrinsik disebut juga sebagai nilai asli dari sebuah saham. Nilai ini merupakan nilai estimasi yang akan Anda peroleh dari perhitungan risiko dan pengembalian.
Meski sekilas nilai ini sama dengan nilai pasar atau harga saham dan juga mirip dengan book value atau ekuitas, namun kenyataannya sangat berbeda.
Jika Anda ingin mengetahui nilai intrinsik saham, maka harus dimasukkan juga pertimbangan nilai aset yang terlihat. Misalnya ekuitas, nama besar yang disandang perusahaan, serta prospek perkembangan perusahaan dan berbagai hal lainnya.
Karena nilai intrinsik menggunakan instrumen sebagaimana diuraikan tersebut maka nilai ini pun menjadi sangat subyektif. Semua tergantung pada siapa yang melakukan penilain.
Artinya nilai intrinsik pada suatu saham akan memiliki nilai yang berbeda pada beberapa investor. Semua itu karena faktor penilaian subyektif yang dilakukan dalam penentuan nilainya.
Fungsi Nilai Intrinsik Saham
Apakah fungsi dari nilai intrinsik saham itu? Berikut beberapa fungsi yang dapat Anda ambil dari sebuah nilai intrinsik, yaitu sebagai berikut:
1. Acuan Keuntungan
Fungsi utamanya ya tentu saja untuk mengetahui nilai sebenarnya atas sebuah saham. Nilai aktual tersebut akan Anda temukan pada bagian laporan di dalam aplikasi perdagangan saham. Nilai intrinsik tersebut dapat menjadi nilai yang Anda pegang sebagai nilai acuan keuntungan.
2. Pedoman Untuk Tentukan Keputusan Jual Atau Beli Saham
Karena sebuah nilai intrinsik akan menunjukan present value arus kas yang diterima saham, maka nilai tersebut bisa dijadikan penentuan apakah saham akan dijual, dipertahnkan atau dibeli. Berikut detail acuannya:
- Ketika nilai intrinsik saham lebih besar dari harga pasar saat itu, maka berarti nilai harga saham terlalu rendah. Dalam keadaan seperti ini biasanya akan investor akan membeli saham tersebut atau ditahan bila saham tersebut telah dimilikinya.
- Ketika nilai intrinsik saham ternyata kurang dari harga pasar saat ini, maka nilai saham adalah overvalued. Artinya harga saham terlalu mahal, sehingga investor jangan membelinya. Atau jika telah memilikinya, sebaiknya saham tersebut dilepas.
- dan Ketika nilai intrinsik = harga pasar saat ini, maka artinya harga nilai saham wajar dan berada sedang dalam kondisi yang seimbang.
Ketahui 3 Hal Ini Sebelum Membeli Aset!
Bagi seorang investor saham, mengetahui nilai intrinsik dapat dilakukan dengan mudah tanpa melakukan perhitungan. Karena pada setiap laporan perusahaan yang sahamnya dijual akan selalu dicantumkan nilai tersebut.
Akan tetapi karena instrumen penilaiannya bersifat sangat subjektif, maka seorang investor yang handal akan melakukan penghitungan ulang. Nah sebelum menghitung ulang nilai intrinsik saham, ada beberapa hal yang harus dipahami investor sebelumnya yaitu antara lain:
1. Metode Valuasi Sesuai Model Bisnis
Cara menghitung nilai intrinsik saham harus mempertimbangkan kesesuaian antara metode valuasi dengan model bisnis perusahaan.
Misalnya untuk model bisnis di bidang telekomunikasi maka valuasinya memakai metode atau sistem EV/user. Sedangkan jika model bisnis telekomunikasi maka valuasi akan lebih pas jika memakai metode evaluasi EV/EBITDA.
2. Tahu Jenis Valuasi
Cara menghitung nilai intrinsik saham harus dilakukan dengan tahu jenis valuasinya. Setidaknya ada dua jenis valuasi yang sering digunakan oleh para investor dalam menghitung nilai intrinsik
Yaitu valuasi absolut dan valuasi relatif. Jika valuasi absolut menggunakan faktor faktor yang berkenaan dengan fundamental perusahaan. Maka pada sistem valuasi relatif maka faktor pertimbangan yang digunakan sangat banyak dan menyeluruh.
Yaitu faktor Discounted Cash Flow (DCF), faktor Free Cash Flow (FCF), dan juga faktor Dividend Discounted Model (DDM).
3. Tahu Nilai Laba Perusahaan
Cara menghitung nilai intrinsik saham juga harus menggunakan pengetahuan tentang nilai laba milik sebuah perusahaan. Paling tidak seorang investor harus paham apakah laba perusahaan itu memiliki nilai negatif atau bernilai positif.
Nilai negatif atau positif tersebut dapat dihitung dengan memanfaatkan faktor earnings perusahaan melalui metode evaluasi. Dengan begitu maka akan didapat perhitungan rasio harga saham berbanding dengan laba per saham.
Cara Menghitung Intrinsik Saham
Lantas bagaimana cara menghitung nilai intrinsik saham itu dilakukan? Berikut ini detail uraian tiap tahapan-tahapannya:
1. Melalui Nilai EPS Growth
Metode pertama pada cara menghitung nilai intrinsik saham adalah, Anda harus dapat menentukan nilai laju pertumbuhan atas laba perusahaan dalam 5 hingga 10 tahun terakhir. Cara melakukan perhitungannya adalah dengan memakai rumus EPS Growth.
2. Melalui Nilai Pertumbuhan Dividen
Cara menghitung nilai intrinsik saham yang kedua adalah melalui pembagian dividen atau laba perusahaan yang dibagikan kepada para pemilik saham. Jika memakai cara ini maka ada beberapa istilah yang harus Anda mengerti, antara lain adalah:
A = Periode pembagian dividen, B = Jumlah dividen dan C = Tingkat diskonto bernilai konstan . Untuk rumus perhitungan metode dividen tersebut adalah A = [B1/(1+C) + [B2/(1+C) + dst.
3. Menggunakan Metode Relatif
Cara menghitung nilai intrinsik saham yang ketiga adalah menghitung nilai intrinsik saham dengan memakai metode relatif. Cara perhitungan ini termasuk cara yang paling mudah dan banyak digunakan oleh para investor pemula.
Beberapa istilah perhitungan yang harus pahami dan mengerti antara lain adalah: EPS = Laba per saham berdasarkan laporan tahunan, dan PER = Price Earning Ratio. Untuk rumus perhitungan yang digunakan pada metode relatif adalah Nilai Intrinsik = EPS X PER.
4. Memakai Rumus Benjamin Graham
Selanjutnya adalah penghitungan memakai rumus Benjamin Graham. Berikut beberapa istilah yang ada: V = Nilai intrinsik, EPS = Laba per saham atau earnings per share berdasarkan laporan tahunan.
Lalu untuk 8.5 = Angka basis P/E, g = Ekspektasi pertumbuhan (dalam persentase), 4.4 = Return investasi risiko kecil atau risk rate free dan AAA = Bunga dari instrumen obligasi jangka panjang.
Untuk nilai rumusannya dinyatakan sebagai berikut: V = EPS x (8.5 + 2g). Selain rumus itu, rumus modifikasi lainnya dari versi ini adalah V = EPS x (8,5 + 2G) x ( 4.4/AAA).
Demikianlah uraian tentang cara menghitung nilai intrinsik saham. Bagaimana, apa terlihat mudah atau justru sebaliknya? Semoga penjelasan di atass membantu ya!