Abdilah.net, Teknologi 5G akan segera menjangkau sembilan kota di Indonesia – Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, mengatakan berbagai pihak telah banyak didorong pemanfaatan teknologi digital canggih, seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), Virtual Reality ( VR), baik di sektor publik maupun swasta, seperti yang disampaikan pada webinar SBM ITB, Rabu, 29 September 2021.
Mira menyatakan, “Sebagai tulang punggung teknologi digital, adopsi teknologi generasi ke-5 atau 5G memberikan manfaat konektivitas internet, tidak hanya kecepatan 10x lebih cepat, waktu tunda yang lebih rendah, yang lebih penting, konsumsi energi yang efisien”.
Dengan keunggulan tersebut, adopsinya terus meningkat, dan perkembangannya terus dipercepat. Per Maret 2021, secara global, 157 operator seluler telah meluncurkan operasi komersial di 62 negara, termasuk 10 di antaranya di kawasan Asia Pasifik. Di ASEAN, negara-negara yang telah memulai fase komersialisasi jaringan 5G antara lain Singapura, Thailand, dan Filipina,” kata Mira.
Webinar Kerangka Pengembangan dan Penerapan Teknologi 5G di Indonesia dibuka oleh Profesor Aurik Gustomo, Wakil Dekan Bidang Akademik SBM ITB. Diselenggarakan oleh Lab Manajemen Teknologi SBM ITB. Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, dan Arief Mustin, Director & Chief Strategy and Innovation Officer Indosat Ooredoo, menjadi pembicara. Acara dimoderatori oleh Dedy Sushandoyo, Dosen SBM ITB.
Arief Mustin menekankan bahwa “Banyak pemain baru percaya bahwa 5G memiliki banyak peluang; pemain techno dunia, seperti Facebook sudah mulai berinvestasi di sini. Persaingan di sini juga terkait dengan serat; 5G menjanjikan kecepatan, jadi aktor utamanya adalah serat. Tantangan di Indonesia adalah peraturan daerah yang kurang mendukung.”
Webinar ini merupakan sosialisasi hasil penelitian Dr. Sahat Hutajulu yang baru saja menyelesaikan studi doktoralnya di bawah bimbingan Prof. Wawan Dwanto, Ph.D., dan co-supervisor Dr.rer.pol. Eko Agus Prasetio.
Sementara itu, Prof. Wawan Dhewanto mengatakan “Saat ini perkembangan dan penerapan teknologi 5G sedang hangat dibicarakan, proses transformasi teknologi telekomunikasi ini semakin cepat. Kementerian Komunikasi dan Informatika telah membuat peta jalan 5G nasional agar teknologi 5G dapat diterapkan di seluruh Indonesia di berbagai tingkat nasional dan daerah.” Keberadaan 5G sangat berkontribusi terhadap bisnis telekomunikasi dan seluruh ekosistem bisnis, dan teknologi 5G ini merupakan salah satu infrastruktur pendukung konektivitas dan mendukung pengembangan ekosistem wirausaha dan bisnis Indonesia.
“Penerapan teknologi 5G dapat mendukung pengembangan berbagai sektor bisnis, antara lain telekomunikasi”
kesehatan, dan transportasi. Teknologi 5G ini menumbuhkan startup telekomunikasi dan mendukung bisnis, bisnis besar, dan UMKM untuk go digital dan mengubah model bisnisnya dari offline menjadi hybrid (kombinasi offline dan online). Perubahan ini diperlukan tidak hanya untuk bertahan selama pandemi tetapi juga untuk pulih setelah pandemi. Terlepas dari peluang, penerapan teknologi 5G juga memiliki beberapa tantangan, terutama nilai investasi yang tinggi. Saat ini, perubahan teknologi telekomunikasi sangat cepat. Ketika kita berpikir untuk menerapkan teknologi baru ini, kita juga perlu memantau masa depan teknologi 6G,” tambah Wawan.
Teknologi 5G akan segera tersedia untuk sembilan kota pada akhir tahun 2021, yaitu Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar. Optimalisasi teknologi 5G ini diharapkan dapat meningkatkan TKDN, tumbuhnya pengembang aplikasi dan IoT dalam negeri, serta berkembangnya digital talent di Indonesia,” tutup Mira.